Lo semua pasti udah g asing lagi dengan gaya rambut yang satu ini apa lagi identik dengan aliran music yang cozy yang sering kita sebut reggea tapi yuk simat dikit sejarah panjang dari rambut ini dan gimana perawatan yang baik untuk gaya rambut yang satu ini..cekibrot guys
Selain Bob Marley dan Jamaika, rambut gimbal atau lazim disebut “dreadlocks” menjadi titik perhatian dalam fenomena reggae. Saat ini dreadlock selalu diidentikkan dengan musik reggae, sehingga secara kaprah orang menganggap bahwa para pemusik reggae yang melahirkan gaya rambut bersilang-belit (locks) itu. Padahal jauh sebelum menjadi gaya, rambut gimbal telah menyusuri sejarah panjang.
Konon, rambut gimbal sudah dikenal sejak tahun 2500 SM. Sosok Tutankhamen, seorang fir’aun dari masa Mesir Kuno, digambarkan memelihara rambut gimbal.
Demikian juga Dewa Shiwa dalam agama Hindu. Secara kultural, sejak beratus tahun yang lalu banyak suku asli di Afrika, Australia dan New Guinea yang dikenal dengan rambut gimbalnya. Di daerah Dieng, Wonosobo hingga kini masih tersisa adat memelihara rambut gimbal para balita sebagai ungkapan spiritualitas tradisional.
Membiarkan rambut tumbuh memanjang tanpa perawatan, sehingga akhirnya saling membelit membentuk gimbal, memang telah menjadi bagian praktek gerakan-gerakan spiritualitas di kebudayaan Barat maupun Timur. Kaum Nazarit di Barat, dan para penganut Yogi, Gyani dan Tapasvi dari segala sekte di India, memiliki rambut gimbal yang dimaksudkan sebagai pengingkaran pada penampilan fisik yang fana, menjadi bagian dari jalan spiritual yang mereka tempuh. Selain itu ada kepercayaan bahwa rambut gimbal membantu meningkatkan daya tahan tubuh, kekuatan mental-spiritual dan supernatural. Keyakinan tersebut dilatari kepercayaan bahwa energi mental dan spiritual manusia keluar melalui ubun-ubun dan rambut, sehingga ketika rambut terkunci belitan maka energi itu akan tertahan dalam tubuh.
Demikian juga Dewa Shiwa dalam agama Hindu. Secara kultural, sejak beratus tahun yang lalu banyak suku asli di Afrika, Australia dan New Guinea yang dikenal dengan rambut gimbalnya. Di daerah Dieng, Wonosobo hingga kini masih tersisa adat memelihara rambut gimbal para balita sebagai ungkapan spiritualitas tradisional.
Membiarkan rambut tumbuh memanjang tanpa perawatan, sehingga akhirnya saling membelit membentuk gimbal, memang telah menjadi bagian praktek gerakan-gerakan spiritualitas di kebudayaan Barat maupun Timur. Kaum Nazarit di Barat, dan para penganut Yogi, Gyani dan Tapasvi dari segala sekte di India, memiliki rambut gimbal yang dimaksudkan sebagai pengingkaran pada penampilan fisik yang fana, menjadi bagian dari jalan spiritual yang mereka tempuh. Selain itu ada kepercayaan bahwa rambut gimbal membantu meningkatkan daya tahan tubuh, kekuatan mental-spiritual dan supernatural. Keyakinan tersebut dilatari kepercayaan bahwa energi mental dan spiritual manusia keluar melalui ubun-ubun dan rambut, sehingga ketika rambut terkunci belitan maka energi itu akan tertahan dalam tubuh.
Seiring dimulainya masa industrial pada abad ke-19, rambut gimbal mulai sulit diketemukan di daerah Barat. Sampai ketika pada tahun 1914 Marcus Garvey memperkenalkan gerakan religi dan penyadaran identitas kulit hitam lewat UNIA,
aspek spiritualitas rambut gimbal dalam agama Hindu dan kaum tribal Afrika diadopsi oleh pengikut gerakan ini. Mereka menyebut diri sebagai kaum “Dread” untuk menyatakan bahwa mereka memiliki rasa gentar dan hormat (dread) pada Tuhan. Rambut gimbal para Dread iniah yang memunculkan istilah dreadlocks—tatanan rambut para Dread. Saat Rastafarianisme menjadi religi yang dikukuhi kelompok ini pada tahun 1930-an, dreadlocks juga menjelma menjadi simbolisasi sosial Rasta (pengikut ajaran Rastafari).
Simbolisasi ini kental terlihat ketika pada tahun 1930-an Jamaika mengalami gejolak sosial dan politik. Kelompok Rasta merasa tidak puas dengan kondisi sosial dan pemerintah yang ada, lantas membentuk masyarakat tersendiri yang tinggal di tenda-tenda yang didirikan diantara semak belukar. Mereka memiliki tatanan nilai dan praktek keagamaan tersendiri, termasuk memelihara rambut gimbal. Dreadlocks juga mereka praktekkan sebagai pembeda dari para “baldhead” (sebutan untuk orang kulit putih berambut pirang), yang mereka golongkan sebagai kaum Babylon—istilah untuk penguasa penindas. Pertengahan tahun 1960-an perkemahan kelompok Rasta ditutup dan mereka dipindahkan ke daerah Kingston, seperti di kota Trench Town dan Greenwich, tempat dimana musik reggae lahir pada tahun 1968.
Ketika musik reggae memasuki arus besar musik dunia pada akhir tahun 1970-an, tak pelak lagi sosok Bob Marley dan rambut gimbalnya menjadi ikon baru yang dipuja-puja. Dreadlock dengan segera menjadi sebuah trend baru dalam tata rambut dan cenderung lepas dari nilai spiritualitasnya. Apalagi ketika pada tahun 1990-an, dreadlocks mewarnai penampilan para musisi rock dan menjadi bagian dari fashion dunia. Dreadlock yang biasanya membutuhkan waktu sekitar lima tahun untuk terbentuk, sejak saat itu bisa dibuat oleh salon-salon rambut hanya dalam lima jam! Aneka gaya dreadlock pun ditawarkan, termasuk rambut aneka warna dan “dread perms” alias gaya dreadlock yang permanen.
Meski cenderung lebih identik dengan fashion, secara mendasar dreadlock tetap menjadi bentuk ungkap semangat anti kekerasan, anti kemapanan dan solidaritas untuk kalangan minoritas tertindas.
Sebenarnya, rambut gimbal ini tidak terlalu berpengaruh bagi kesehatan kepala, asal tahu cara merawatnya. Karena rambut yang dipilin-pilin ini memang cukup repot membersihkannya. Kebersihan yang kurang terjaga itu lah yang akhirnya menyebabkan masalah pada kulit kepala. Debu dan minyak dari kulit kepala adalah biangnya.
Bagaimana menjaga agar rambut gimbal tidak membawa pengaruh buruk bagi kesehatan kepala? Mari kita simak tips perawatannya!
Meski cenderung lebih identik dengan fashion, secara mendasar dreadlock tetap menjadi bentuk ungkap semangat anti kekerasan, anti kemapanan dan solidaritas untuk kalangan minoritas tertindas.
Sebenarnya, rambut gimbal ini tidak terlalu berpengaruh bagi kesehatan kepala, asal tahu cara merawatnya. Karena rambut yang dipilin-pilin ini memang cukup repot membersihkannya. Kebersihan yang kurang terjaga itu lah yang akhirnya menyebabkan masalah pada kulit kepala. Debu dan minyak dari kulit kepala adalah biangnya.
Bagaimana menjaga agar rambut gimbal tidak membawa pengaruh buruk bagi kesehatan kepala? Mari kita simak tips perawatannya!
1. Rambut yang baru dirangkai menjadi dreadlock, tidak boleh dibasahi dalam jangka waktu 4-6 minggu. Kulit kepala pasti akan terasa gatal dan sangat kotor selama masa itu. Untuk membersihkannya, pilih produk perawatan kulit yang tidak menyumbat pori atau menyebabkan penumpukan seperti anti-itch scalp oil dan organic root stimulator herbal cleanser. Tuangkan kedua produk tersebut masing-masing satu tetes pada sehelai kapas, dan oleskan sedikit demi sedikit pada kulit kepala.
2. Sebaiknya meminta bantuan mereka yang berpengalaman untuk membantu merawat rambut gimbal yang baru saja dibuat. Mereka dapat mencontohkan bagaimana cara menjaga rambut terlihat rapi dan terawat
.
.
3. Rambut gimbal biasanya akan terlihat kusam. Untuk menjaganya agar tetap sehat, jauhi produk-produk yang mengandung kadar minyak tinggi, yang dapat menyebabkan penumpukan dan menyisakan residu yang dapat merusak gimbal.
4. Jangan menggunakan lilin (wax) karena akan menyebabkan penumpukan di sela-sela rambut dan meninggalkan residu lengket seiring waktu. Alternatifnya adalah gunakan produk yang memiliki kandungan minyak yang hampir mirip dengan minyak alami rambut, seperti minyak patchouli atau essential oils seperti tea tree oil, rosemary oil, atau jojoba oil. Tea tree oil sebenarnya merupakan pilihan yang paling tepat karena dapat menghilangkan rasa gatal pada kulit kepala.
5. Untuk menjaga gimbal agar tidak berantakan, gunakan penutup kepala longgar yang terbuat dari satin atau sutra saat tidur. Bahan polyester juga disarankan, karena rambut akan tetap bernafas meski ditutup. Jika tidak suka menggunakan tutup kepala, ganti sarung bantal dengan kain berbahan satin atau sutra.
6. Jika gimbal sudah jadi dan kuat, keramaslah setiap 2-3 minggu sekali dengan hati-hati dan lembut. Saat membasuh kulit kepala, pijat secara lembut dengan ujung-ujung jari, dan jaga agar gimbal tidak kusut. Shampoo yang digunakan adalah yang mampu menjaga kelembaban alami serta menjaga derajat keasaman rambut.
7. Sebaiknya tidak menggunakan conditioner jika ingin gimbal tetap lembab. Produk tersebut disinyalir dapat mengendurkan gimbal dan membuat rambut terlampau lembut.
5. Untuk menjaga gimbal agar tidak berantakan, gunakan penutup kepala longgar yang terbuat dari satin atau sutra saat tidur. Bahan polyester juga disarankan, karena rambut akan tetap bernafas meski ditutup. Jika tidak suka menggunakan tutup kepala, ganti sarung bantal dengan kain berbahan satin atau sutra.
6. Jika gimbal sudah jadi dan kuat, keramaslah setiap 2-3 minggu sekali dengan hati-hati dan lembut. Saat membasuh kulit kepala, pijat secara lembut dengan ujung-ujung jari, dan jaga agar gimbal tidak kusut. Shampoo yang digunakan adalah yang mampu menjaga kelembaban alami serta menjaga derajat keasaman rambut.
7. Sebaiknya tidak menggunakan conditioner jika ingin gimbal tetap lembab. Produk tersebut disinyalir dapat mengendurkan gimbal dan membuat rambut terlampau lembut.
Nah udah pada tau sedikit tentang fenomena rambut gimbalkan??sekarang lo semua bisa ngerti gimana caranya ngerawat rambut gimbal yg baik dan g terlihat kumel..
Bang Ituh Klo Beli-Beli Produk Itu Seperti Minyak minyak patchouli scalp oil cleanser herbal essential oils tea tree oil, rosemary oil,jojoba oil.Tea tree oil
BalasHapus